Top Ads

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube slide 1 title

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube.

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube slide 2 title

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube.

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube slide 3 title

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube.

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube slide 4 title

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube.

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube slide 5 title

Tonton Video Menarik Kami Di Youtube BJ Tube.

Senin, 10 Agustus 2020

MORBIUS the Living Vampire Pahlawan atau Musuh


Tonton Videonya dibawah ini
👇



“MORBIUS” pahlawan atau musuh ?

 

Hi BJ Tubers….

Bercerita mengenai film, sepertinya akan menarik untuk dibahas dari seorang actor yang lumayan berhasil membintangi beberapa film dengan karakter yang berbeda-beda dalam setiap film,

Ya,,,,, ini diya seorang JARED LETO.

Sebab,  sebelum melakoni karakter Morbius dalam film Sony picktur di marvel.

Ternyata seorang jared leto telah sukses membintangi 6 deretan film ternama sebelum nya,  yaitu;

1.       Angel Face dalam film Fight Club.

2.       Mark Chapman dalam film Chapter 27.

3.       Nemo Nobody dalam film Mr. Nobody.

4.       Harry Goldfarb dalam film Requiem for A Dream.

5.       Rayon dalam film Dallas Buyers Club. Daaan…. Yang juga cukup tenar yaiutu saat melakoni karakter

6.       Joker. Dalam film joker.

Sooooooo… hingga sekarang ini jared leto juga melakoni karakter dari seorang morbius dari sony picktur.

Dan, kita akan sedikit lama membahas karakter morbius ini disini.

Sebab, masih banyak yang bertanya-tanya, apakah karakter Michael morbius yang di perankan oleh jared leto disini adalah seorang pahlawan ataukah sebaliknya….?

Ok bj tubers……

 

Lets,,,, cek it out….

 

Pada Juli 2020 lalu kabar nya salah satu film terbaru Sony yaitu Morbius akan mulai tayang perdana dan menjadi tambahan lain bagi Spider-Verse atau universe Spider-Man yang dibangun oleh Spider-Man. Meskipun Morbius pertama kali muncul sebagai seorang villain bagi sosok Spider-Man, namun dia kemudian bertransformasi menjadi seorang superhero yang bisa diandalkan, seperti sosok lainnya yang sudah muncul duluan di jagat sinema.

 

Sejarah panjang menghiasi karir Morbius di komiknya. Di awal sebelum kemunculan Morbius, Comics Code Authority atau badan etik cerita komik memiliki regulasi yang ketat terhadap konten-konten apa saja yang bisa dimunculkan dalam cerita komik, termasuk larangan menampilkan karakter dengan unsur supranatural seperti vampir.

Namun, di awal era 70an CCA mulai sedikit melunak terhadap peraturan mereka. Berdasarkan hal tersebut, Stan Lee kemudian memberikan usulan kepada Roy Thomas dan Gil Kane untuk menciptakan sosok karakter vampir yang akan menjadi villain bagi Spider-Man. kemudian menjadi awal mula diperkenalkannya Michael Morbius kepada para fans Marvel.

 

Meskipun cerita originnya, seperti kebanyakan karakter Marvel lain, berakar dari cerita fiksi ilmiah dibandingkan horror, Morbius sendiri muncul dalam dua cerita seri komik berbeda ketika di era itu komik bertema supranatural menjadi sangat populer. Morbius muncul dalam komik Vampire Tales, yang diterbitkan oleh adik perusahaan Marvel, Curtis Magazines, dan juga Adventure into Fear.

Dengan latar belakang kisahnya di Marvel Universe yang cukup menyedihkan, banyak diantara fans yang kemudian bersimpati terhadap Morbius, apalagi pada awalnya dia merupakan sosok jenius yang harus menerima takdir bahwa dia terkena penyakit parah sebelum dia kemudian berubah menjadi monster. Beberapa tahun kemudian, Morbius kemudian kembali diperkenalkan sebagai sosok villain.

Baru pada dekade 90an, Morbius menemukan jalannya untuk menebus kesalahannya di masa lalu. Dalam komik seriesnya sendiri, Morbius muncul kembali dan bergabung dengan berbagai pahlawan supranatural Marvel yang kemudian diberi nama Midnight Sons. Kelompok tersebut dibentuk oleh Johnny Blaze dan Danny Ketch untuk membasmi kejahatan yang dibuat oleh Lillith dan pasukannya.

Midnight Sons sendiri terdiri dari Morbius, Ghost Riders, Blade, Hannibal King dan Doctor Strange. Meskipun komik Midnight Sons kurang begitu populer di kalangan fans, series komik Morbius sendiri berhasil mengeluarkan 32 volume, sebelum akhirnya kemudian Morbius muncul di berbagai komik lainnya. Di awal 2000an, Morbius kemudian bekerja sama dengan Doctor Strange dan Blade untuk memberantas para vampir jahat sambil juga terus bertarung melawan kegelapan dalam dirinya.

Setelah mendaftarkan diri ke organisasi S.H.I.E.L.D. dalam cerita Civil War, Morbius membantu pemerintah untuk menghadapi para zombie dari Marvel Zombies Universe agar tidak menginvasi universe utama Marvel dan kemudian kembali membangun Midnight Sons dengan Werewolf by Knight, Daimon Hellstorm, dan Man-Thing. Tujuannya mencegah serangan zombie di masa depan.

Kemunculan kembali Morbius di era modern membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap karakternya, dimana Morbius kini lebih banyak menghadapi ancaman jalanan sambil juga terkadang menangani kasus yang berbau supranatural. Morbius sendiri masih bertarung dengan dirinya sendiri yang kemudian menarik perhatian dari Peter Parker.

 

Morbius merupakan contoh dari seorang musuh Spider-Man yang mampu untuk merubah takdirnya sendiri menuju hal yang lebih baik dan mampu menolak godaan untuk kembali berbuat jahat – berbeda dengan Sandman atau Doctor Octopus. Morbius memiliki kesamaan dengan Venom, dimana karakter utamanya tersiksa oleh “hal” yang ada dalam dirinya. Namun, mereka berusaha untuk bisa “menyeimbangkan” hasrat tergelap dalam dirinya dengan aksi kepahlawanan yang mereka lakukan.

 

 


Sabtu, 01 Agustus 2020

Ghost Of Tsushima dan jalan samurai JIN / BJ Tube



Tonton Video nya di Sini
👇



Ghost Of Tsushima dan jalan samurai JIN / BJ Tube


Hi BJ tubers….

Ghost Of Tsushima merupakan salah satu game paling diantipasi pada tahun ini. Game kreasi Sucker Punch tersebut berhasil membangun ekspektasi tinggi dari para gamer Playstation 4 di seluruh dunia. Dengan semakin dekatnya waktu rilis, Sucker Punch pun mengeluarkan video gameplay selama 18 menit kepada publik.

Mengambil latar waktu saat Jepang mengalami ekspansi dari Mongol. Ghost Of Tsushima menghadirkan karater utama dari kalangan Samurai bernama Jin. Misinya terlihat jelas, Jin hendak menghalau masuknya bangsa Mongol ke tanah leluhurnya. Membawanya pada konflik fisik langsung dengan para pendatang itu.

Ada beberapa hal menarik diperlihatkan dalam gameplay Ghost Of Tsushima. Mulai dari keadaan lingkungan, lawan yang akan dihadapi, mode pertarungan, sampai mode option dalam permainan. Semua tidak hanya semakin membuat gamer tidak sabar, namun juga memperlihatkan potensi cerita solid dalam game.

Dari banyaknya potensi Ghost Of Tsushima yang diperlihatkan dalam gameplay singkat tersebut. Kami coba merangkumnya menjadi lima jalan samurai ala Ghost Of  Tsushima untuk kamu;

Ok bj tubers… berikut ulasannya,

Lets cek it out….

 

1. Ghost Of Tsushima Tawarkan Open World Menakjubkan

Sucker Punch membuat Ghost Of Tsushima sebagai sebuah game open world. Itu artinya gamer bebas untuk mengkesplorasi lingkungan di Tsushima. Berita baiknya, eksplorasi peta dalam game ini benar-benar diserahkan kepada gamer. Tidak akan ditemukan petunjuk melainkan dari apa yang dapat dilihat pada lingkungan permainan itu sendiri.

Gamer dapat membawa Jin bepergian ke berbagai arah dan menemukan petunjuk untuk misi, item, maupun cerita selanjutnya. Asap, binatang, jalan setapak dapat dieksplorasi sedemikian rupa agar gamer menemukan cerita yang diinginkan. Termasuk ke tempat yang tak terpikirkan sebelumnya.

Bagi kami sajian open world seperti ini justru membuat rasa takjub dalam menyusuri tiap jengkal Tsuhima. Menghadirkan elemen kejut yang mengasyikan dan seru. Apalagi di sana banyak random event dalam perjalanan ceritanya.

2. Jin Menjadi Samurai

Jin adalah nama tokoh utama di Ghost Of Tsushima. Terlihat kasat mata bahwa Jin merupakan seorang samurai dengan katananya. Namun kenapa harus menyebut ‘Jin Menjadi Samurai’? Karena di sana ada peran lain dari Jin yang akan kita bahas nanti. Kini biarkan Jin menjadi samurai.

Saat Jin menjadi samurai, maka pertarungan terbuka harus dilakukan. Sucker Punch membuatnya makin intens dengan menghadirkan mode standoff. Sebuah mode pertarungan satu lawan satu, layaknya film samurai yang biasa kita saksikan. Dimulai dari satu lawan berlanjut ke lawan selanjutnya dan seterusnya sampai semua dikalahkan.

 

Mode samurai juga mengajak gamer untuk senantiasa memperhatikan tiap gerakan dan serangan pada musuh. Mekanisme stamina mengambil peran dalam pertarungan. Semakin banyak serangan dipatahkan, membuat Jin jadi lebih cepat lelah dan menerima serangan balasan.

3. Jin Menjadi Ghost

Ghost atau hantu menjadi inti cerita, sesuai judul dari Ghost Of Tsushima. Bukan sebenar-benar hantu melainkan kondisi Jin untuk tidak terlihat ketika melakukan serangan, layaknya hantu. Kondisi ini mengingatkan pada mode utama dari seri Assasin’s Creed klasik.

Saat menjadi Ghost, Jin harus mengendap-endap ke markas musuh. Membunuh mereka dari tempat tersembunyi dari jalan yang ditempuh. Bahkan terkadang Jin perlu membuat keributan palsu dengan melepaskan anak panah sampai mercon agar musuh lalai.

Jalan ini memang tampak hina bagi seorang Samurai seperti Jin. Namun seperti dialog dalam gameplay “this is not the time for samurai…”. Bahwa Jin harus menggunakan segala cara untuk menumpas musuh yang banyak jumlahnya.

4. Kostumisasi dalam Ghost Of Tsushima

Variasi pakaian, senjata dan item dalam sebuah game sudah menjadi hal lumrah. Namun Sucker Punch membawa mode ini ke tingkat berbeda dengan memberi efek nyata dalam permainan itu sendiri. Sehingga pilihan yang diambil akan mempengaruhi kemampuan Jin.

Ada baju zirah samurai lengkap, ronin, petani, maupun biksu yang dapat dipilih dalam permainan. Tiap tampilan memberi efek berbeda terutama dalam stance serangan. Baju zirah tentu membuat pergerakan lebih kaku dibandingkan saat memakai kimono biasa.

Tambahan lain dari kostumisasi ialah keberadaan charm untuk digunakan sebagai skill. Memilih charm yang tepat dapat membantu Jin mencapai teknik pertarungan yang diharapkan. Termasuk kemampuan untuk penyembuhan lebih cepat saat bertarung.

5. Sajian Film Samurai

Hal menarik terakhir dari Ghost Of Tsushima versi kami berasal dari sajian visual ala film samurai di dalam permaianan. Selain mode kostum foto, mode visual ini menjadi bagian yang tidak boleh dilewatkan untuk dicoba saat bermain Ghost Of Tsushima.

Gamer dapat mengubah sajian visual menjadi hitam putih dan berangin-angin layaknya film samurai klasik. Remeh bagi sebagian orang, namun kami melihatnya sebuah langkah jenius dalam menikmati nuansa samurai lebih dalam.

Apalagi Sucker Punch menggunakan voice over berbahas Jepang (dengan subtitle ke bahasa lain), untuk menyajikan nuansa lebih otentik. Suara Jin yang berat dengan intonasi khas orang Jepang, sungguh menghadirkan keseruan sendiri untuk didengar dan disaksikan.